Badak Jawa atau ‘Rhinoceros Sondaicus‘ Yang Jumlah Populasinya berada Dalam Kondisi Yang Kritis
Indonesia yang merupakan Negara tropis dan berada tepat di garis katulistiwa ini, adalah habitat fauna paling besar di dunia. Segala macam populasi fauna ditemukan di Indonesia, diantaranya yang paling khas adalah jenis Badak Bercula Satu (Rhinoceros sondaicus). Badak bercula satu atau sering disebut juga Badak Jawa merupakan salah satu spesies satwa terlangka di dunia dengan perkiraan jumlah populasi tak lebih dari 60 individu. Di Indonesia, badak bercula satu, ditempatkan di taman perlindungan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), dan sekitar delapan individu di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam (2000). Badak Jawa juga dalam kategori sangat terancam atau critically endangered dari badan konservasi dunia IUCN.
Ciri-Ciri Fisik Badak Jawa (Rhinocerus sondaicus)
- Warna tubuh abu-abu kehitam-hitaman.
- Memiliki satu cula, dengan panjang ± 25 cm (pada betina ada kemungkinan tidak tumbuh/ kecil sekali)
- Berat badan mencapai 900 – 2300 kg, panjang tubuh ±2 – 4 m dan tinggi dapat mencapai hampir 1,7 m.
- Kulitnya memiliki semacam lipatan sehingga tampak seperti memakai tameng baja.
- Rupa mirip dengan badak India namun tubuh dan kepalanya lebih kecil dengan jumlah lipatan lebih sedikit.
- Bibir atas lebih menonjol berfungsi untuk meraih makanan dan memasukannya ke dalam mulut.
Populasi Badak Jawa ini dulu diperkirakan tersebar juga di Sumatera yaitu di daerah Aceh sampai Lampung. Tapi, kini Badak Jawa hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUT), Banten. Badak Jawa pernah ditemukan diluar TNUT yaitu pada tahun 1934, ditemukan ditembak oleh pemburu di Tasikmalaya, dan saat ini specimennya disimpan di Museum Zoologi Bogor.
Berikut Klasifikasi Ilmiah Badak Jawa:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Ordo : Perissodactyla
Superfamili : Rhinocerotides
Famili : Rhinocerotidae
Genus : Rhinoceros
Spesies : Rhinoceros sondaicus
Berdasarkan informasi dari pengelola Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), jumlah badak jawa yang teridentifikasi saat ini hanya ada 35 ekor saja. Koordinator Pengendalian Ekosistem Hutan, Dodi Sumardi, mengatakan bahwa populasi hewan ini memasuki tahap kritis, sebab berdasarkan pantauan pada 2011 lalu, jumlah hewan ini kurang dari 60 ekor, dan hanya 35 yang teridentifikasi.
Guna mencegah kepunahan, pihak Taman Nasional Ujung Kulon berupaya meningkatkan jumlah badak jawa dengan program JRSCA atau Javan Rhino Study and Conservation Area.
Program
ini menurut Dodi untuk memperluas habitat dan melakukan penelitian
komprehensif terhadap badak ini, serta memonitoring populasi dengan
menggunakan kamera pegawas secara terus-menerus.
sumber : http://www.klikunic.com/2012/02/populasi-badak-jawa-di-ujung-kulon.html#ixzz1wmMOG47r
bpk ini demen badak yah.. :D
BalasHapus